6 Kisah Bus Misterius
pict: https://www.pexels.com/photo/person-hand-on-steering-wheel-977213/
1. Bus Hantu Banyuwangi - Surabaya
Cerita ini berdasarkan penuturan Syafiil Anam di Surabaya. Waktu itu beliau melihat seorang perempuan terlihat linglung dan kebingungan di depat Terminal Purabaya Bungurasih, Surabaya. Perempuan itu mengaku baru saja naik bus di Banyuwangi. Tetapi tiba tiba sudah sampai di Surabaya. Perempuan tersebut menuturkan bahwa dirinya baru saja menaiki bus dengan tujuan Banyuwangi - Surabaya. Suasana kurang nyaman terlihat ketika perempuan tersebut naik ke dalam bus. Beberapa kursi telah terisi penumpang. Yang mengherankan adalah seluruh penumpang berpakaian warna putih. Perempuan tersebut kemudian duduk di bangku yang masih kosong. Suasana semakin mengherankan karena seluruh penumpang hening dan tidak berbicara. Kebingungan perempuan tersebut menjadi-jadi karena baru saja naik dan membayar tiket, ternyata bus berhenti dan perempuan tersebut diminta turun. Posisinya tepat di depan terminal bus Purabaya. Tiket yang masih digenggam perempuan tersebut turut membuat sontak seluruh terminal kaget. Pasalnya tiket yang dipegang merupakan tiket yang sama pada umumnya. Sungguh mengherankan bagi Syafiil dan rekan-rekannya di terminal mendengar kesaksian perempuan tersebut. Kisah perempuan yang menggunakan Bus PO. Darah di tahun 1997 menjadi kisah misterius hingga saat ini.
sumber
2. Misteri Bus Bekasi Bandung Berbau Amis
Kisah ini terjadi pada Kamis, seorang pemuda bernama Hebbie Agus Kurnia berencana pulang ke Bandung. Hari menjelang sore, bus bus eksekutif tak kunjung melintasi pintu tol timur Cikampek. Ada rasa penyesalan Hebbie Agus Kurnia karena tidak membawa mobil pribadinya. Hari menjelang sore terlihat sebuah bus ekonomi menepi dan menawarkan tujuan ke Bandung. Tanpa ambil pusing, Hebbie Agus Kurnia kemudian naik dan mencari bangku yang masih kosong. Bus terlihat biasa saja, membawa penumpang layaknya bus umum. Selepas Hebbie Agus Kurnianaik, tidak terlihat ada penumpang lain yang naik. Karena terlalu letih menanti bus yang melintas, Hebbie Agus Kurnia dengan mudah terlelap dalam tidur. Sesekali Hebbie Agus Kurnia terbangun dan melihat kondisi jalan. Bus terlihat seperti sangat lambat berjalan. Seharusnya bus sudah tiba di Purwakarta pukul 18.30, tetapi sudah pukul 20.00 bus baru melintas Purwakarta.
Hebbie Agus Kurnia semakin bingung karena melihat wajah penumpang lain yang makin cemas. Prediksi mereka, akan sampai di Bandung tengah malam nanti. Wajah bingung penumpang menjadi-jadi setelah bau amis tiba-tiba menyeruak isi dalam bus. Lampu bus mulai terlihat kedap kedip seperti ada masalah. Hebbie Agus Kurnia mengajak penumpang lain untuk turun, tetapi ajakannya tidak digubris. Karena pertimbangan keamanan dan kenyamanan akhirnya Hebbie Agus Kurnia meminta untuk turun di depan. Keanehan makin menjadi karena Hebbie Agus Kurnia belum membayarkan ongkosnya. Ketika hendak membayar, kondektur hanya menjawab "Silakan turun saja Pak".
3. Bus Misterius Sukabumi
Dengan tergopoh-gopoh seorang pemuda menghampiri bus yang nyaris akan berangkat. Dirinya masih beruntung karena ini adalah bus terakhir dari Terminal Leuwipanjang Bandung ke Sukabumi. Betapa tidak, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 tetapi masih ada bus yang akan berangkat. Dengan sigap pemuda itu naik dan mencari bangku kosong. Dirinya lagi lagi beruntung karena dua bangku dari depan masih kosong.
Belum berapa lama terlelap, pemuda tersebut terbangun karena bus mulai berjalan seperti tersendat. Sepertinya mesin bus seperti mengalami kerusakan. Perasaan pemuda tersebut mulai dihinggapi rasa takut dan cemas. Tercium aroma melati ke penjuru bus. Karena panik, pemuda tersebut membangunkan penumpang lain di sebelahnya. Hal yang mengagetkan kembali terjadi, tangan pemuda tersebut bisa menerobos masuk tubuh penumpang di sebelahnya. Kepanikannya menjadi jadi karena terdengar suara sinden perempuan bernyanyi dari belakang bus. Ternyata benar apa yang didengar, pemuda tersebut melihat seorang sinden sedang bernyanyi di belakang. Sayang tidak terlihat wajahnya.Karena panik, pemuda tersebut meminta berhenti dan turun dari bus. Tetapi tiba tiba bus berhenti mendadak dan menabrak seorang pengendara sepeda motor di depannya.
Pemuda tersebut langsung turun dan melihat kondisi pengendara sepeda motor tersebut. Dengan mulut terbata-bata pengendara motor bertanya apakah pemuda tersebut adalah manusia. Karena yang menurut pengendara motor tersebut, yang menabrak dirinya adalah keranda mayat.
4. Bus Nyasar di Hutan Blora
Kisah ini didatangkan dari Perusahaan Otobus Bus Garuda Mas dengan rute Jakarta Blora. Seperti hari hari biasanya, bus berangkat secara reguler dari Jakarta menuju Blora dan sebaliknya. Bus berangkat dari Jakarta dengan singgah di beberapa agen agen resmi. Pengemudi tidak merasakan ada yang aneh pada malam tersebut. Bus terisi tidak terlalu penuh. Bus berjalan lancar tanpa ada kendala apapun. Beberapa penumpang sudah tertidur pulas ketika hari menjelang malam. Layaknya pengemudi bus malam, sesekali kepulan asap menebal dari sebatang rokok yang dihisapnya. Hampir mendekati Blora, supir tersenyum melihat kondektur sudah tertidur. Subuh masih jauh, sehingga pengemudi tidak memacu kendaraannya. Kondisi tiba tiba berubah hening dan sepi. Jalanan sangat lengang dan tidak terlihat ada satupun kendaraan yang melintas. Pengemudi merasakan keanehan karena sangat awam dengan jalan yang dilintasinya. Tiba tiba saja jalan raya menyempit dan berubah menjadi jalan bebatuan. Tidak mau ambil pusing, pengemudi membangunan kondekturnya. Ternyata mereka sudah tersesat sangat jauh di Hutan Blora yang terkenal sangat angker.
5. Kondektur Misterius
Kisah ini didatangkan dari kawasan Terminal Rajabasa era 90an. Malam itu suasana terminal Rajabasa baru selesai diguyur hujan. Meski nyaris reda, tetapi gerimis masih datang menemani. Hari hampir larut ketika penghuni terminal memutuskan untuk kembali pulang. Mereka lebih memilih istirahat ke peraduan ketimbang mencari peruntungan rejekinya. Suasana terminal yang sepi tiba tiba mendadak ramai penumpang. Seorang agen tersenyum sumringah karena malam ini tinggal dirinya seorang yang berada di dalam terminal. Ada rejeki di malam hari pikirnya dalam hati. Lama sudah dinanti, nyaris satu jam lamanya. Tidak ada satupun bus tujuan Bakauheni yang melintas. Apakah harus menunggu bus keberangkatan awal di pagi hari nanti, pikirnya.
Tiba tiba ada bus lintas yang masuk ke dalam terminal. Tidak terlihat jelas nama Perusahaan Otobus di bagian depan dan samping body bus. Agen tersebut menanyakan apakah bisa menitipkan penumpangnya hingga ke Rajabasa. Kondektur menjawab, ke langit saja kami antar. Seperti itulah kelakar dini hari kali itu. Sebentar saja penumpang sudah berpindah ke dalam bus. Kondektur dengan cepat memberikan komisi agen kepada pemuda tersebut. Senyum sumringah terlihat dari agen tersebut, karena uang yang diberikan kepadanya terlihat lebih banyak dari biasanya. Bus langsung berangkat dan berlalu. Agen tersebut mendatangi penjual nasi goreng hendak bermaksud membayar nasi yang sore tadi ia makan. Dengan tenang dia merogoh isi kantong celananya. Tetapi cepat saja wajahnya berubah pucat dan panik. Karena isi saku celananya berubah semua menjadi daun kering.
6. Kisah Bus Misterius di Jalur Puncak
Tak seperti biasanya R (disamarkan) memilih naik kendaraan umum menuju tempat bus melintas di area Puncak. Ayahnya biasanya mengantarkannya hingga naik ke dalam bus. Tetapi beruntung malam ini, karena belum terlalu lama naik ojek, tiba tiba ada bus tujuan Bandung yang melintas. Lantas R meminta tukang ojek untuk memberi kode kepada bus tersebut untuk berhenti. Hari itu belum terlalu malam, kendaraan yang melintas masih terlihat ramai lalu lalang. Bus malam itu terlihat bersih dan sangat terawat. Aromanya sangat wangi seperti aroma sampo atau sabun mandi. Uniknya malam ini adalah penumpang hanya terlihat 3 orang saja. Sepanjang perjalanan, tidak ada suara yang terdengar selain bunyi knalpot yang menderu deru. Menjerit seakan sudah kehabisan nafas. Belum lagi 30 menit bus berjalan, tiba tiba kecepatannya menurun. Ternyata bus mengalami kerusakan mesin. Kondektur meminta penumpang untuk sabar menunggu. Dia juga mempersilakan penumpang untuk menunggu di kedai kopi yang tidak jauh dari bus berhenti. R akhirnya turun dan mampir ke kedai kopi tersebut.
Bangunan yang dihampiri sangat kusam. Kaca terlihat sudah lama sekali tidak dibersihkan. Penerangan yang digunakan masih menggunakan lampu dari minyak tanah. Hanya ada seorang perempuan tua yang duduk sendiri di belakang meja kasir. R kemudian bertanya hendak memesan segelas minuman. Sebuah teh manis hangat disajikan oleh ibu tersebut. Tetapi disini kejanggalan mulai terlihat. Teh tersebut tidak terasa manis. Hingga akhirnya R meminta tambahan gula. Beberapa sendok dimasukkan dan diaduk menjadi satu. Tetapi tak kunjung manis juga. R memanggil ibu tersebut kembali untuk meminta gula. Tetapi tidak ada suara yang menjawab. Kemudian R mengambil sendiri gula tersebut. Ketika gula hendak dimasukkan ke dalam gelas, R tersontak kaget karena melihat air teh berubah warna menjadi cokelat pekat. R mencoba meninggalkan kedai kopi tersebut. Dan pikirannya tiba tiba melayang karena melihat bus telah berubah menjadi gapura pintu masuk tempat pemakaman umum.
Warga sekitar Terminal Purabaya Bungurasih, Syafiil Anam mengaku masih ingat raut kebingungan penumpang wanita yang baru turun dari bus hantu tersebut.
Saat itu pada tahun 1997, Syafiil menyebut ada penumpang yang mengaku baru saja diturunkan dari bus. Penumpang itu kaget karena jarak tempuh Banyuwangi menuju Surabaya yang biasanya 5 - 6 jam, hanya ditempuh 5 menit saja.
Warga hingga kru bus di sekitar terminal pun ikut berkumpul dan kaget akan kesaksian penumpang tersebut. Namun, penumpang itu juga menunjukkan tiket bus. Tiket tersebut sama seperti tiket bus pada umumnya.
Baca artikel detiknews, "Misteri Tiket Tahun 1965 yang Dibawa Penumpang Bus Hantu Banyuwangi-Surabaya" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5767867/misteri-tiket-tahun-1965-yang-dibawa-penumpang-bus-hantu-banyuwangi-surabaya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Warga sekitar Terminal Purabaya Bungurasih, Syafiil Anam mengaku masih ingat raut kebingungan penumpang wanita yang baru turun dari bus hantu tersebut.
Saat itu pada tahun 1997, Syafiil menyebut ada penumpang yang mengaku baru saja diturunkan dari bus. Penumpang itu kaget karena jarak tempuh Banyuwangi menuju Surabaya yang biasanya 5 - 6 jam, hanya ditempuh 5 menit saja.
Warga hingga kru bus di sekitar terminal pun ikut berkumpul dan kaget akan kesaksian penumpang tersebut. Namun, penumpang itu juga menunjukkan tiket bus. Tiket tersebut sama seperti tiket bus pada umumnya.
Baca artikel detiknews, "Misteri Tiket Tahun 1965 yang Dibawa Penumpang Bus Hantu Banyuwangi-Surabaya" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5767867/misteri-tiket-tahun-1965-yang-dibawa-penumpang-bus-hantu-banyuwangi-surabaya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/