6 Bus dengan Rute Terunik di Sumatera

Setiap perusahaan otobus mempunyai rute yang berbeda-beda. Meskipun ada beberapa perusahaan otobus yang sama-sama melintasi sebuah rute perjalanan yang sama. Rute yang dilalui oleh sebuah perusahaan otobus bergantung pada ijin trayek yang dimilikinya. Ijin trayek merupakan ijin yang diberikan kepada angkutan umum yang menggunakan mobil bus dan atau mobil penumpang umum berdasarkan trayeknya. Trayek yang dimaksudkan adalah lintasa yang akan dilalui kendaraan umum yang melayani jasa angkutan orang yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan secara tetap, lintasan tetap, dan jadwal tetap maupun tidak terjadwal. Sehingga sebuah perusahaan otobus tidak dengan bebas menjalankan unit-unitnya diluar lintasan ijin trayek yang dimilikinya. Berdasarkan pengalaman dan pemantauan pelaksanaannya, terdapat beberapa rute bus yang unik di Sumatera.

1. Sipirok Nauli Express


Sipirok Nauli Express merupakan perusahaan otobus yang berasal dari Kota Sipirok Tapanuli Selatan Sumatra Utara. Sipirok Nauli melayani trayek lintas timur dan lintas tengah Sumatra. Perusahaan otobus ini juga merupakan bagian dari sejarah perkembangan dunia transportasi di Sumatera. Beberapa tahun terakhir ini masih menggunakan armada minibus. Meski dalam perkembangannya, Sipirok Nauli telah menurunkan Big Bus sebagai armadanya. Sipirok Nauli Expres mempunyai rute yang terbilang keliling, karena dari Medan melintasi Pematang Siantar - Padang Sidempuan - Bukit Tinggi - Solok - Muaro Bungo - Jambi. Uniknya lagi perusahaan otobus ini juga mempunyai rute Medan - Jambi dengan rute yang melintasi Pematang Siantar - Tarutung - Sipirok - Padang Sidempuan - Gunung Tua - Sibuhuan - Pasir Pangarayan - Bangkinang masuk Pekanbaru dan lanjut ke Jambi.

2. PMTOH

Perusahaan otobus yang legendaris ini terkenal dengan si raja paket dari Tanah Rencong. Karena pergi dan kembali dari Pulau Jawa selalu membawa paket yang berlimpah. PMTOH juga terkenal dengan anekdot "Pak Minta Tolong Ongkos Habis". Tidak sedikit masyarakat yang terbantu dalam hal potongan tiket. Bahkan ada yang sampai diajak makan bersama pengemudi dan kondekturnya. Keunikan PMTOH adalah mempunyai rute terjauh di Indonesia, yaitu Banda Aceh - Solo. Selain hal tersebut, ada hal yang membuat unik karena dari Banda Aceh melintasi Pekanbaru yang notabene lintas timur Sumatera, kemudian belok ke kanan ke arah Kiliranjao dan melintasi Dharmasraya - Muara Bungo - Lubuk Linggau. Lintasan Pekanbaru ke Dharmasraya hingga Linggau merupakan lintas tengah Sumatera. Dari lintas timur, PMTOH berubah arah ke lintas tengah. Rute ini tentunya akan menambah jarak dan waktu tempuh perjalanan. 

3. ALS

Antar Lintas Sumatera berdiri sejak tahun 1966. Awalnya hanya membuka rute Medan - Kota Nopan. Seiring perkembangan waktu, perusahaan otobus ini menjadi raksasa bus di Sumatera. Bayangkan saja, ALS mempunyai rute hingga ke penjuru kota di Seantero Sumatera. Tercatat dari Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Padang, hingga Bengkulu pernah dilintasi oleh Antar Lintas Sumatera. Hingga saat ini ALS masih berperan dalam menghubungkan kota-kota Pulau Sumatera dan Jawa. Seperti rute Medan - Jember, Medan - Semarang, Medan -Solo, Medan - Bandung, Medan - Jakarta dan beberapa rute kota lain di Pulau Jawa. Ada satu rute yang masih unik hingga saat ini, yaitu Medan - Padang via Padang Sidempuan. Sepertinya hanya ALS saja yang mengarungi rute ini. Kebanyakan para pesaingnya menjalankan rute Medan - Padang melalui Pekanbaru. Rute ALS Medan - Padang hingga saat ini masih menjadi daya tarik sendiri hingga tidak mengherankan jika dalam satu hari diberangkatkan lebih dari 1 armada dengan berbagai kelas.

4. SAMOSIR PRIBUMI

Perusahaan Otobus Samosir Pribumi lebih dikenal dengan nama SAMPRI. Kebanyakan armadanya menggunakan ELF untuk kebutuhan trayek AKDP. SAMPRI yang berdiri tahun 1982 awalnya hanya membuka trayek Samosir ke kabupaten sekitar seperti Haranggaol. PO ini identik dengan membawa para pedagang hasil bumi ke luar Samosir, konon produk yang kerap dibawa adalah bawang. Seiring perjalanan waktu, SAMPRI juga mengembangkan perusahaannya dengan mendatangkan bus besar. Rute yang dijalankan hingga saat ini adalah Medan - Pangururan via Prapat dan Pangururan - Pekanbaru via Prapat. Secara praktis, unit yang melayani rute ini akan mengikuti penyeberangan danau. Tentunya ini menjadi satu-satunya rute yang melintasi danau di Sumatera, karena pelayaran lainnya melintasi selat dan samudera.

5. Putra Simas

Putra Simas, sepintas mirip nama sebuah perusahaan keuangan di Pulau Jawa. Ternyata bukan, Putra Simas adalah kepanjangan dari Putra Simalungun Atas. Sudah dapat dipastikan bahwa PO ini berasal dari tanah Simalungun. Setelah ALS menutup rute Medan - Bengkulu, secara praktis tinggal Putra Simas saja operator yang menjalankan rute Medan - Bengkulu. Selain menjadi pemain tunggal, Putra Simas menjalankan rute Medan - Bengkulu dengan jalur yang berbeda. Untuk Big Bus melalui lintasan Medan - Pekanbaru - Kuantan - Kiliranjao - Muaro Bungo - Lubuk Linggau -  Bengkulu. Sedangkan untuk medium bus dari Medan melintasi Toba, Bukittinggi - Padang - Muko Muko - Bengkulu. Medium bus ini melintasi lintas barat Sumatera.

6. Putra Rafflesia

Secara kasat mata Putra Rafllesia sudah menjelaskan bahwa perusahaan otobus ini berasal dari Bengkulu sebagai tempat keberadaan Bunga Rafflesia. William Suliawan merupakan generasi penerus Pak Edy sebagai pengelola Putra Rafflesia saat ini. Mengikuti perkembangan jaman, Putra Rafflesia turut menghiasi hiruk pikuk dunia transportasi di Sumatera. Rutenya hingga saat ini juga terbilang unik, karena mempunyai rute Jakarta - Bengkulu via Bandar Lampung - Pringsewu - Kota Agung - Krui- Bengkulu. Secara praktis rute ini akan melintasi pesisir barat Provinsi Lampung yang terkenal dengan keindahannya. Belakangan ini Putra Rafflesia juga membuka rute Bengkulu - Sibolga via Muko Muko - Padang. Rute ini juga melintasi lintas barat Sumatera yang terkenal dengan tikungan manis dan keindahan pantainya. Meski sebelumnya Putra Rafflesia telah membuka rute Bengkulu - Padang, tetapi rute yang dilintasi adalah Lubuk Linggau - Muara Bungo - Solok. Putra Rafflesia dapat disebut sebagai operator bus yang menjalankan rutenya di lintas barat Sumatera. Jika diteruskan hingga ke Tapak Tuan Meulaboh - Banda Aceh, maka gelar si raja lintas barat Sumatera dapat ditahbiskan kepada Putra Rafflesia.